Monday, August 27, 2012

SELAMAT ULANG TAHUN GKPPD KE-21

Kantor Pusat GKPPD, Jl Air Bersih, Sidikalang
Tidak terasa Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi (“GKPPD”) sudah berdiri 21 tahun lamanya dan hadir ditengah-tengah masyarakat Indonesia untuk memberitakan kabar baik, yaitu Injil kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang dibaptis dalam nama Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus, dan mengaku percaya dalam Kredo Pengakuan Iman Rasuli.
GKPPD mandiri dari HKBP pada tanggal 25 Agustus 1991, secara resmi diakui berdiri oleh HKBP pada tanggal 16 Agustus 1995. GKPPD telah diakui Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Dirjen Bimas Kristen Protestan Departemen Agama Republik Indonesia No. F/Kep./HK.005/22/740/1996 tanggal 22 Maret 1996. Kemudian menjadi anggota Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Wilayah Sumatera Utara berdasarkan Keputusan No. 183/K/PHI-WSU/IV/1996 tanggal 17 April 1996 dan menjadi anggota PGI berdasarkan Keputusan No. 139/PGI-XI/SKEP/1997 tanggal 13 November 1997. GKPPD juga telah bergabung dalam Federasi Gereja-Gereja Lutheran Dunia (Lutheran World Federation) tanggal 21 Juni 2000.
Setelah 21 tahun berdiri, GKPPD kini memiliki jemaat lebih dari 39.000 jemaat yang tersebar di lima provinsi, yaitu Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat dilayani oleh sekitar 40 orang pendeta di 144 gereja dan 1 pos penginjilan. Gereja yang berkantor pusat di Jl Air Bersih Kompleks Centrum, Sidikalang ini terus melakukan pembenahan pelayanan umat Tuhan dalam berbagai bidang pelayanan. Memang hingga saat ini, Gereja yang dipimpin oleh Bishop Pdt. EJ. Solin, STh, ini masih jauh tertinggal dibandingkan dengan gereja-gereja lainnya di Indonesia. Penulis melihat, semangat untuk membawa jiwa-jiwa ke gereja masih kurang baik di tingkat hamba Tuhan maupun jemaat sendiri. Demikian juga metode pembinaan terhadap jemaat masih sangat terbatas dan kadang kurang serius dilaksanakan. Selain itu, etika Kristen, sebagai salah satu gaya hidup para hamba Tuhan dan jemaat, masih kurang ditekankan. Pelayanan gereja juga masih di seputar kegiatan-kegiatan kerohanian, belum menyentuh aspek-aspek lainnya misalnya pendidikan & kesehatan. Akan tetapi, semua kekurangan tersebut bukanlah menjadi alasan untuk gereja menjadi semakin bertumbuh dan berkembang. Semoga di hari ulang tahun GKPPD yang ke-21 ini, GKPPD semakin maju dalam menjalankan Tri Tugas Gereja juga dalam mengemban misi sebagai gereja yang beridentitas Pakpak. Dirgahayu, GKPPD!

Tuesday, June 19, 2012

PUNCAK PERKEKEEN SIMATAH DAGING GKPPD RESORT JAKARTA


Perayaan Puncak Perkekeen Simatah Daging (“Simda”) GKPPD Resort Jakarta yang terdiri dari Simda GKPPD Cililitan, Simda GKPPD Tangerang dan Simda GKPPD Sukatani yang dipusatkan di GKPPD Cililitan pada hari Minggu, 17 Juni 2012, berlangsung dengan meriah. Pada perayaan puncak, perlombaan terdiri dari Cerdas Cermat Alkitab (CCA), Cerdas Cermat Buku Endhe (CCBE), dan Daur Ulang yang diikuti dengan sangat antusias oleh seluruh Simda yang hadir. Adapun konsep pertandingan adalah perlombaan antar Simda, jadi bukan antar gereja sehingga semua Simda berusaha menjadi yang terbaik.
Pada perayaan puncak ini ada persembahan lagu dari Group “Kelleng” yang anggotanya adalah Simda GKPPD Cililitan. Kelompok ini membawakan dua lagu persembahan yaitu “O, Betapa Indahnya” (mix) “Yesus Kekasih Jiwaku” (mix) “Sayang Sayang Disayang” dan “Tutur Kata”.

Vokal Grup "Kelleng" Simda GKPPD Cililitan
Khotbah pada perayaan tersebut dibawakan oleh Pdt. M. Sinamo, S.Th., dari Yehezkiel 17:22-24 yang pada intinya berpesan bahwa jemaat GKPPD khususnya Simda agar menjadi seperti carang pohon aras yang tinggi, kemudian diambil, dipatahkan kemudian ditanam oleh Tuhan diatas gunung yang tinggi menjadi sebuah pohon aras yang hebat, dimana segala yang bersayap akan bernaung dibawahnya semua pohon akan menceritakan kebesaran Tuhan. Maknanya adalah Simda GKPPD harus mau dipilih Tuhan untuk dipakai menjadi saluran berkat bagi banyak orang, dan banyak orang akan memuji kebesaran dan kemuliaan Tuhan melalui perbuatan-perbuatan yang besar dan hebat yang dilakukan oleh Simda GKPPD. Amin..

Sunday, June 10, 2012

PRA PERKEKEEN SIMATAH DAGING GKPPD RESORT JAKARTA

Setelah melakukan sosialisasi diadakannya Perkekeen Simatah Daging ("Simda") GKPPD Resort Jakarta ke GKPPD Tangerang pada tanggal 01 April 2012 dan GKPPD Sukatani pada 08 April 2012, maka dibentuklah Panitia Perkekeen Simda GKPPD Resort Jakarta Tahun 2012 yang diketuai oleh Kezia Itake Padang, Sekretaris: Kardoman Tumangger, Bendahara: Imia Ribka Banurea, dengan dibantu oleh Seksi-Seksi yang terdiri dari Seksi Acara: Ncik Sridawati Tumangger, Seksi Dana: masing-masing Pembina Simda, Seksi Peralatan: Sahta Boang Manalu, Seksi Olah Raga: Leo Padang. 
Perlombaan Vocal Group
Adapun maksud dan tujuan diselenggarakannya Perkèkèen Simda GKPPD Ressort Jakarta adalah:
  1. Melaksanakan Tri Tugas Gereja yaitu Bersaksi (Marturia), Bersekutu (Koinonia), dan Melayani (Diakonia);
  2. Salah satu upaya untuk pemberdayaan Simatah Daging GKPPD Ressort Jakarta melalui pengembangan potensi dan karunia yang dimiliki Simatah Daging;
  3. Untuk mempererat persaudaraan dan kekeluargaan dalam kasih Kristus seluruh Simatah Daging di GKPPD Ressort Jakarta.
Adapun susunan kegiatan adalah sebagai berikut:

Thursday, April 26, 2012

PEMBERDAYAAN SIMATAH DAGING DALAM PELAYANAN GEREJA

Oleh: Pdt. Simeon Kudadiri, STh.
PENDAHULUAN


"Ai kene simatah daging i, kessa siharapenken!" 


Kalimat ini sangat sering kita dengar dari pembicaraan para orang tua kita masing-masing. Pesannya jelas, yakni mewariskan tugas dan tanggungjawab kepada pemuda sebagai generasi penerus. Harapan tadi disampaikan lewat beragam media. Mulai dari meja makan, ruang kelas, altar gereja, forum seminar sampai ke pidato politik. 
Semua itu bukan tanpa alasan logis. Siapalah pula yang mudah menepis rasa khawatir saat ini. Zaman seolah menggiring pemuda ke tepi jurang ketidakpastian. Antara garang dan gamang, mereka meniti hidup yang terjal dan penuh liku. Dengan modal mental yang boleh dikata masih rapuh mereka harus menyongsong badai kenikmatan lahiriah yang membius.

PEMBERDAYAAN SIMATAH DAGING (PEMUDA/I) DALAM PELAYANAN GEREJA

Fakta banyak berbicara. Pemuda paling mudah disergap perilaku sesat yang berujung di dermaga kehancuran. Dunia mereka di persimpangan jalan manis menuju gereja dan jalan maut menuju penjara. Dan antrean di sepanjang jalur terakhir ini lebih banyak dijejaki oleh pemuda. Sebaliknya iring-iringan pemuda menuju gereja yang kian sedikit. 



SPIRITUALITAS PENATUA DAN KELUARGANYA

Oleh: Pdt. A. Berutu, STh. 
(Pendeta Ressort GKPPD Aceh Tenggara)


I.                   Pendahuluan

Sintua, Pengerja, Pelayan  maupun sebuatan lainnya ditengah-tengah Gereja merupakan sebutan kepada orang-orang yang mau membaktikan dirinya secara sukarela ditengah-tengah Gereja maupun jemaat yang dilayaninya. Sebagai seorang Penatua atau penilik Jemaat ( I Tim 3) bukanlah merupakan hal yang populer atau menjadi hal yang menarik ketika itu, bahkan anggaban  tersebut masih juga ada hingga saat ini. Paulus memberikan pencerahan tentang hal ini sehingga dikatakan: Benarlah perkataan ini: Orang yang menghendaki jabatan penilik Jemaat menginginkan pekerjaan yg indah. Mungkin dlm bahasa Pakpak lebih jelas artinya: Kata bennar ngo èn, "Barang isè kalak mennulusi ulan gabè pengendeng i kuria, selloh kalohoon ngo i, ai ulaan maharga ngo nitulusenna i!" ( I Tim 3:1 ). Kenapa Paulus mengatakan hal ini, karena ada kecenderungan manusia pada zaman itu berpikir secara“materialistis” ( I Tim 6:9, 10, 17), bahkan guru-guru Jemaat pun dipengaruhi oleh cara berpikir tersebut ( I Tim 6:5 ).

II.                Syarat-syarat menjadi Penilik Jemaat ( I Tim 3:1-7).
Peilik Jemaat – jabatan ini sama dengan “Penatua”. Ini nyata dari Kis Ras 20;17, 28; Tit 1:5, 7;  dimana istilah-istilah pentua  dan penilik dipakai untuk orang-orang yang sama. Tugas mereka ialah untuk dan memerintah jemaat (bdk I Tim 3:1 dengan 5:17).